Selasa, 07 November 2017

aplikasi calm, sebagai sarana penghilang stress

Di Zaman yang modern ini, tentunya banyak yang tidak mempunyai waktu untuk mengistirahatkan pikiran dengan cara berjalan-jalan atau dengan mencari hiburan sepeti piknik, wisata alam, dan lain sebagainya. Nah, sekarang ada yang baru dari aplikasi android, Calm. Bisa di download di semua jenis android.

aplikasi ini menampilkan musik-musik yang tenang yang bisa membantu anda untuk menciptakan keadaan yang tenang, sehingga anda dapat merasa tenang. tanpa harus mengeluarkan waktu banyak untuk melakukan piknik yang banyak memakan waktu.

sumber: https://play.google.com/store/apps/details?id=com.programmingthomas.keepcalm&hl=en

Senin, 06 November 2017

I
intervensi keperawatan kepada pasien dengan harga diri rendah
sumber: https://www.youtube.com/watch?v=1RNa45WvmsE

Minggu, 05 November 2017

Jumat, 03 November 2017

Harga Diri Rendah



Masa remaja adalah masa inti pengembangan kepribadian. Pembentukan hubungan interpersonal remaja merupakan salah satu tugas perkembangan utama pada masa remaja (R.J. Havighurst). Teori Havigust mendefinisikan tugas pokok pembangunan pada periode antara masa kanak-kanak dan kematangan. Salah satu bidang perubahan yang paling penting adalah transformasi hubungan dengan orang tua dan teman sebaya.
Hazan and Shaver (1994), mengacu pada diskusi Bowbly tentang model mental, menyatakan bahwa teori atestasi menyiratkan bahwa kepercayaan dan perasaan tentang diri, terutama harga diri sosial dan global ditentukan sebagian oleh responsivitas lingkungan pengasuh. Bila orang lain merespons secara positif terhadap individu, itu menunjukkan bahwa dia dihargai dan dicintai secara sosial. Bila orang lain merespons dengan kurang konsisten secara positif, atau bahkan secara negatif, seseorang dapat menyimpulkan bahwa dia dinilai oleh orang lain, tidak layak mendapat perhatian mereka.
Sering kali harga diri dipandang sebagai ciri kepribadian, stabil dan abadi. Harga diri bisa melibatkan bermacam-macam keyakinan tentang diri, seperti penilaian penampilan, keyakinan, emosi dan perilaku diri seseorang.
Harga diri adalah konsep yang berkaitan dengan citra diri dan konsep hati nurani. Upaya untuk menentukan harga diri sangat banyak, kebanyakan dari mereka mengakui bahwa hal itu mewakili cara di mana setiap orang menilai diri sendiri sehubungan dengan kelompok yang berada didalamnya, nilai yang dikaitkan dengan diri sendiri, sikap positif atau negatif terhadap diri sendiri dan juga tingkat kepuasaan seseorang terhadap diri sendiri (Baumeister, Campbell, Krueger & Vohs, 2003; Mogonea, 2010).
Masa remaja adalah masa yang  penting untuk proses pembentukan harga diri. Pembentukan harga diri dapat dirangsang, didorong oleh orang tua dan guru. Remaja dengan tingkat harga diri tinggi memiliki karakteristik sebagai berikut, (Lavoie, 2012): mereka mampu mempengaruhi pendapat dan perilaku orang lain secara positif; mereka mengatasi situasi baru secara positif dan percaya diri; mereka memiliki tingkat toleransi yang tinggi terhadap frustrasi; mereka menerima tanggung jawab yang mudah; mereka menilai situasi yang benar; mereka mengkomunikasikan perasaan positif tentang diri mereka; mereka berhasil memiliki kontrol diri yang baik dan keyakinan bahwa hal-hal yang mereka hadapi adalah hasil dari perilaku dan tindakan mereka sendiri. Sedangkan pada anak dengan tingkat harga diri rendah akan memiliki karakteristik kebalikan dari yang memiliki tingkat harga diri tinggi.


Daftar Pustaka:


Mogonea, Florentin-Remus,.dan Mogonea, Florentina.2014. The role of the family in building adolescents’ self-esteem. 189 – 193
Elena, Doinita, Nanu. 2015. Adult Attachment, Self-esteem and Emotional Intelligence. 570 – 574
Srisayekti, Wilis,.dkk.2015. Harga-diri (Self-esteem) Terancam dan Perilaku Menghindar. 42(2): 141 – 156
Sadovnikova, Tatiana. 2016. Self-Esteem and Interpersonal Relations in Adolescence. 440 – 444
Wahid, Abdul. 2013. PENERAPAN TERAPI LATIHAN KETRAMPILAN SOSIAL PADA KLIEN ISOLASI SOSIAL DAN HARGA DIRI RENDAH DENGAN PENDEKATAN MODEL HUBUNGAN INTERPERSONAL PEPLAU DI RS DR MARZOEKI MAHDI BOGOR. 1(1): 34-48